Biodata Saputra Kori makin banyak dicari setelah hakim media sosial Indonesia karena dramanya di YouTube seperti Sultan Squad yang ditonton lebih dari 100 juta kali. Saputra Kori atau dengan nama asli I Gede Agus Iwan Saputra Kori Lahir di Seririt, Singaraja, Bali pada 13 Agustus 2002.
Saputra Kori memulai perjalanan konten kreator sejak 2020, dan kini dikenal karena gaya parodi khasnya yang memungkinkan dia memiliki jutaan followers di TikTok, YouTube, dan Instagram. Selain konten digital, dengan wajah yang ganteng ia merambah ke layar lebar lewat film Bila Esok Ibu Tiada (2024) dan sukses membangun bisnis seperti studio foto dan kost-kostan.
Biodata Saputra Kori Lengkap
Informasi | Detail |
---|---|
Nama Lengkap | I Gede Agus Iwan Saputra Kori |
Nama Panggung | Saputra Kori (Sptrakori_) |
Tempat, Tanggal Lahir | Seririt, Singaraja, Bali – 13 Agustus 2002 |
Usia | 22 tahun (per 2025) |
Agama | Hindu |
Kebangsaan | Indonesia |
Pendidikan | Mahasiswa Pendidikan Pancasila & Kewarganegaraan, Universitas Pendidikan Ganesha, Bali |
Profesi | Content Creator, Pengusaha, Aktor |
Platform & Pengikut | – TikTok: @sptrakori_ (~18,8 juta followers, 885 juta likes) – YouTube: Sptrakori_Official (~2,8 juta subscriber; >4 miliar total views) – Instagram: @sptrakori_ |
Genre Konten | Parodi, komedi, drama web series (“Sultan Squad”) |
Filmografi | – Bila Esok Ibu Tiada (2024) – pemeran pendukung – Sosok Ketiga: Lintrik (2025) – peran Yanto Kates |
Usaha & Bisnis | – Founder Studio Denya (foto) di Seririt, Bali – Pemilik kost-kostan “Korkost” (±30 kamar) di Singaraja – Produce merchandise resmi “Sultan Squad” |
Fakta Menarik & Filosofi | – Quote favorit: “Bikin orang tertawa itu ibadah,” serta refleksi spiritual tentang keyakinan – Motivasi berasal dari pengalaman keluarga sederhana dan ketakutan akan kesepian |
Perjalanan Karier Saputra Kori
Saputra tumbuh di keluarga sederhana di Bali sebagai anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak SMP, ia telah membantu keluarga dengan berjualan jajanan dan bunga kamboja kering. Tahun 2020, ia mulai mengunggah konten parodi di TikTok—berformat story-time, tipe-tipe orang, dan drama mini.
Kontennya yang relatable sukses meraih jutaan tayangan dan followers. Tiga tahun kemudian, kanal YouTube-nya meraih sekitar 2,8 juta subscriber, hingga dikabarkan mencapai 8 juta awal 2025. Debut di layar lebar terjadi pada 2024 saat ia tampil di film “Bila Esok Ibu Tiada” sebagai teman Hening.
Tahun 2025, ia menorehkan kesuksesan baru lewat drama YouTube “Sultan Squad”, yang mendapat lebih dari 100 juta penonton. Selain berkarya di media digital dan layar, Saputra juga aktif berwirausaha: memiliki Studio Denya (studio foto) dan Korkost (kost-kostan di Singaraja).
Saputra Kori juga menjual merchandise resmi Sultan Squad untuk fansnya yang ia kasih nama sebagai “Korizen”. Ia kerap diundang sebagai pembicara di seminar media digital, serta menjadi contoh bagi pegiat konten muda—menekankan pentingnya kreativitas, konsistensi, dan nilai positif kepada penonton.
Pertanyaan Seputar Saputra Kori (FAQ)
Siapa Saputra Kori?
Konten Kreator asal Bali yang populer lewat konten parodi di TikTok dan YouTube.
Kapan ulang tahun Saputra Kori?
13 Agustus 2002.
Pendidikan terakhir?
Mahasiswa Hukum & Kewarganegaraan di Undiksha, Bali.
Berapa followers TikToknya?
Sekitar 18 juta.
Berapa subscriber YouTube-nya?
Tercatat 2,8 juta (2023), hingga 8 juta (2025).
Konten apa yang membuat viral?
Parodi, tipe-tipe orang, serta drama seperti Sultan Squad (100+ juta views).
Pernah main film apa?
Bila Esok Ibu Tiada (2024).
Apa bisnisnya selain konten?
Studio foto (Studio Denya), kost-kostan (Korkost) & merchandise.
Apa agama Saputra Kori?
ia memeluk agama Hindu.
Apa motivasinya?
Work-hard play-hard: ingin membangun lapangan kerja, memberi inspirasi, dan berbagi energi positif.
Saputra Kori adalah salah satu contoh nyata bagaimana kekuatan konten yang autentik bisa mengubah hidup seseorang. Dari anak toko kelontong di Bali, kini ia menjadi ikon muda yang tak hanya terkenal karena ganteng, tetapi juga kreatif, religius, dan inspiratif.
Dengan nama panjang I Gede Agus Iwan Saputra Kori, ia menunjukkan bahwa siapapun bisa sukses jika mau berusaha dan tidak malu menjadi diri sendiri.