Biografi Ibrahim Sjarief Assegaf: Pengacara dan Komisaris Narasi

Biografi Ibrahim Sjarief Assegaf dan Biodata Lengkap

Biografi Ibrahim Sjarief Assegaf – Salah satu tokoh penting dalam dunia hukum Indonesia yang dikenal karena keahliannya dalam bidang keuangan, dedikasinya pada reformasi hukum, serta perannya sebagai pendiri firma hukum ternama Assegaf Hamzah & Partners (AHP).

Lebih dari sekadar pengacara, Ibrahim juga dikenal sebagai seorang pemikir yang tajam dan suami dari jurnalis kondang Najwa Shihab. Kehidupannya adalah kombinasi antara prestasi profesional, pengabdian intelektual, dan komitmen terhadap integritas yang menjadi teladan di bidang hukum.

  • Nama Lengkap: Ibrahim Sjarief bin Husein Ibrahim Assegaf
  • Tempat, Tanggal Lahir: Semarang, Jawa Tengah, 8 April 1971
  • Istri: Najwa Shihab (jurnalis dan pendiri Narasi)
  • Tanggal Wafat: 20 Mei 2025 (usia 54 tahun)
  • Tempat Wafat: RS Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta
  • Tempat Pemakaman: TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan
  • Agama: Islam

Biografi Ibrahim Sjarief Assegaf

Artikel biografi ini akan mengupas secara lengkap kehidupan, perjalanan karier, dan warisan yang ditinggalkannya untuk dunia hukum Indonesia.

Latar Belakang dan Pendidikan

Ibrahim Sjarief Assegaf lahir pada tahun 1977 di Surakarta (Solo), Jawa Tengah, dalam keluarga Arab Indonesia yang dikenal taat beragama dan aktif dalam kegiatan sosial keagamaan. Ia merupakan bagian dari keluarga besar Assegaf, salah satu marga keturunan Hadhrami yang dihormati di Indonesia karena dedikasinya pada pendidikan dan dakwah.

Minat Ibrahim terhadap dunia hukum sudah terlihat sejak usia muda. Ia menunjukkan ketertarikan pada isu-isu keadilan sosial dan sistem hukum yang adil. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), salah satu fakultas hukum paling bergengsi di tanah air.

Setelah lulus dari UI, Ibrahim melanjutkan pendidikan S2-nya ke luar negeri di University of Melbourne, Australia, dan kemudian berkesempatan menjadi visiting researcher di Harvard Law School dalam Program Studi Hukum Asia Timur pada tahun 2002–2003. Pengalaman internasional ini memperluas wawasan hukumnya dan membentuk fondasi intelektual yang solid dalam kariernya.

Perjalanan Karier di Dunia Hukum

Setelah menamatkan pendidikan, Ibrahim memulai kariernya sebagai pengacara di firma hukum terkemuka. Namun titik balik penting dalam hidupnya adalah saat ia turut mendirikan Assegaf Hamzah & Partners (AHP), yang kemudian berkembang menjadi salah satu firma hukum terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia.

Di AHP, Ibrahim dikenal sebagai ahli dalam bidang perbankan, keuangan, dan restrukturisasi korporasi, serta perkara kepailitan. Ia dikenal oleh banyak klien sebagai sosok profesional yang berpikir sistematis, memiliki etika tinggi, dan sangat detil dalam menangani dokumen dan strategi hukum.

Tak hanya itu, ia juga ikut mendirikan hukumonline.com, sebuah platform hukum digital pertama dan paling kredibel di Indonesia. Lewat Hukumonline, Ibrahim ingin menjembatani informasi hukum agar bisa diakses oleh semua kalangan, bukan hanya praktisi dan akademisi.

Aktivisme, Pendidikan, dan Reformasi Hukum

Semangat pengabdiannya tak hanya berhenti di ranah profesional. Ibrahim juga aktif di Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK) sebagai Direktur Eksekutif. Di sini, ia berperan penting dalam memformulasikan strategi reformasi regulasi dan advokasi kebijakan.

Ia adalah salah satu pemikir muda yang mengedepankan evidence-based policy dan transparansi hukum. Di PSHK, ia turut mempengaruhi cara parlemen menyusun undang-undang, menyuarakan pentingnya partisipasi publik dalam proses legislasi.

Sebagai pengajar di Sekolah Tinggi Hukum (STH) Indonesia Jentera, Ibrahim dikenal sebagai dosen yang bijak, rendah hati, dan sangat mendalam dalam membahas isu-isu hukum. Ia membangun banyak narasi bahwa hukum tidak bisa dilepaskan dari konteks sosial, politik, dan keadilan substansial.

Kehidupan Pribadi Bersama Najwa Shihab

Pada tahun 1997, Ibrahim menikah dengan Najwa Shihab, jurnalis dan presenter yang dikenal luas lewat program Mata Najwa. Pernikahan mereka dibangun atas dasar kesetaraan intelektual dan saling menghargai.

Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua anak: Izzat Ibrahim Assegaf dan Namiyah Assegaf. Namun, anak kedua mereka, Namiyah, meninggal dunia beberapa jam setelah dilahirkan pada tahun 2011. Kesedihan ini membuat keluarga mereka semakin kuat dan menyatu.

Baca Juga  Biografi Gus Alam: Profil Alamuddin Dimyati Rois Lengkap

Dalam kehidupan sehari-hari, Ibrahim dikenal sebagai ayah dan suami yang penyayang, pendengar yang baik, dan pembimbing yang tenang. Meskipun kariernya gemilang, ia jarang tampil di media dan lebih memilih mendukung keluarganya dari balik layar.

Penghargaan dan Pengakuan Profesional

Dedikasi dan kontribusi Ibrahim tidak luput dari pengakuan dunia hukum. Ia mendapat banyak penghargaan internasional, seperti dari:

  1. Chambers Asia Pacific, yang menyebutnya sebagai Leading Lawyer untuk bidang Banking & Finance.
  2. IFLR1000, yang mengakui keahliannya dalam bidang restrukturisasi dan pasar modal.
  3. AsiaLaw Profiles, yang menyebutnya sebagai pemimpin transformasional di industri jasa hukum.

Bagi banyak junior dan rekan seprofesi, Ibrahim adalah sosok mentor yang rendah hati. Ia tidak hanya mengajarkan hukum, tetapi juga nilai: integritas, tanggung jawab sosial, dan keadilan.

Wafatnya dan Warisan yang Ditinggalkan

Pada 20 Mei 2025, Ibrahim Sjarief Assegaf meninggal dunia pada usia 48 tahun setelah mengalami stroke dan pendarahan otak. Ia dirawat di RS Pusat Otak Nasional (RS PON) di Jakarta Timur sebelum akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Pemakamannya dilakukan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, dihadiri oleh keluarga, kerabat, dan tokoh-tokoh hukum serta media. Kepergiannya menyisakan duka mendalam, tidak hanya bagi Najwa dan keluarga, tetapi juga dunia hukum nasional.

Namun warisan yang ia tinggalkan tak pernah padam. Melalui AHP, Hukumonline, PSHK, dan Jentera, nama Ibrahim Sjarief Assegaf akan terus hidup sebagai simbol integritas, pembaharu hukum, dan cendekiawan sejati.

Fakta Menarik Ibrahim Sjarief Assegaf

Keturunan Nabi Muhammad SAW

Ibrahim berasal dari marga Assegaf, yang dikenal sebagai keturunan langsung Nabi Muhammad SAW. Marga ini memiliki akar sejarah kuat dalam dakwah dan pendidikan Islam, terutama di Hadhramaut, Yaman.

Sosok di Balik Hukumonline

Banyak yang tak tahu bahwa Ibrahim adalah salah satu pendiri Hukumonline.com, platform hukum terbesar dan paling berpengaruh di Indonesia. Situs ini telah menjadi sumber informasi utama bagi praktisi, akademisi, dan mahasiswa hukum di Tanah Air.

Pernah Menjadi Peneliti Tamu di Harvard Law School

Ibrahim pernah menjalani riset hukum di Harvard Law School, salah satu sekolah hukum terbaik di dunia. Ia menjadi bagian dari program East Asian Legal Studies pada tahun 2002–2003.

Menikah dengan Najwa Shihab Sejak Kuliah

Ibrahim dan Najwa bertemu sejak masa kuliah di Fakultas Hukum UI. Mereka menikah pada 11 Oktober 1997, dan hubungan mereka dikenal harmonis dan saling mendukung hingga akhir hayat Ibrahim.

Punya Dua Anak, Salah Satunya Meninggal Saat Lahir

Mereka dikaruniai dua anak: Izzat Ibrahim Assegaf, dan seorang putri bernama Namiyah yang wafat beberapa jam setelah dilahirkan pada 15 Desember 2011. Hal ini menjadi momen emosional dalam kehidupan keluarga mereka.

Komisaris Utama di Media Narasi

Selain aktif di dunia hukum, Ibrahim juga terlibat dalam dunia media sebagai Komisaris Utama Narasi, perusahaan media yang didirikan Najwa Shihab. Ia memainkan peran penting dalam mendukung kemajuan media digital independen.

Pengacara Terkenal di Asia

Ibrahim mendapat berbagai penghargaan internasional sebagai pengacara andal. Ia masuk daftar “Leading Lawyer” oleh IFLR1000 dan “Highly Regarded” oleh Legal500 Asia Pacific, khususnya di bidang perbankan, keuangan, dan korporasi.

Sosok yang Religius dan Rendah Hati

Meski sukses besar di dunia hukum dan bisnis, Ibrahim dikenal sebagai pribadi sederhana, religius, dan sangat menghormati keluarga. Ia jarang tampil di publik, tetapi sangat dihormati di komunitas profesional dan sosialnya.

Pendiri dan Dosen di Sekolah Hukum Jentera

Ibrahim adalah salah satu pendiri Sekolah Tinggi Hukum Indonesia Jentera, lembaga pendidikan yang berfokus pada reformasi hukum di Indonesia. Ia juga aktif mengajar dan membina mahasiswa.

Wafat dalam Kondisi Berjuang Melawan Stroke

Ibrahim meninggal dunia pada 20 Mei 2025 setelah mengalami stroke yang mengakibatkan pendarahan otak. Ia dirawat di RS PON Jakarta sebelum mengembuskan napas terakhir, dan dikebumikan di TPU Jeruk Purut.

Terimakasih telah membaca Biografi Ibrahim Sjarief Assegaf dan Biodata Lengkap dari suami najwa shihab dan juga sebagai pengacara ternama yang menorehkan banyak prestasi sekaligus seorang yang visioner sebagai komisaris utama narasi hanya di biografind.

Kategori:

Pos Berikutnya:

Bagaimana Pendatamu:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERBARU

KATEGORI

Join the Newsletter !